Sabtu, 17 Maret 2012

Puisi Bunda

BUNDA

Sekian lama aku tersesat
Kenapa aku terlambat
Menyadari kau urat nadiku
Menyadari kau udara yang ku hirup
Menyadari perasaan perih tulus
Kau telah menentang segala bahaya
Bahkan maut sekalipun
Kau menyalurkan nafas
Saat kau mempertaruhkan nyawa
Diujung kematian
Saat kau merasakan daging terkoyak
Urat yang bagian terputus-putus
Dan darah yang mendidih mengalir

Aku lupa….aku lalai
Akan jeritan dan rintihanmu
Akan lengkingan sakitmu
Akan lengkingan sakitmu
Akan derasnya keringat panas dinginmu
Akan kelelahan yang mendera tubuhmu
Aku lupa….segalanya
Seberapapun banyak mutiara
Yang akan ku berikan
Tak akan mampu menggantikan cinta
Dan pengorbananmu...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar