Selasa, 09 April 2013
Tentang Perekonomian Indonesia
Harga Bawang Putih Impor Lebih Murah…
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, harga bawang putih impor lebih murah dibanding harga bawang putih lokal. Sehingga pemerintah akan memberi proteksi agar bawang putih lokal bisa bersaing dengan bawang putih impor.
Salah satu proteksi yang akan diberikan pemerintah adalah pengenaan tarif bea masuk lebih tinggi untuk barang impor, khususnya bawang putih impor. "Masalahnya, meski bea impor kita naikkan 50 persen pun, harga bawang putih impor masih bisa bersaing dengan bawang putih lokal," kata Rusman saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Rusman mencontohkan, harga bawang putih impor sekitar Rp 10.000 per kg. Dengan tarif bea masuk dinaikkan menjadi 50 persen pun, harganya juga hanya menjadi Rp 15.000 per kg. "Padahal petani bawang putih di kita inginnya harga bawang putihnya dijual Rp 17.500-20.000 per kg. Jadi meski kita naikkan tarif bea masuknya, kita masih jebol juga," tambahnya.
Rusman menganggap, kebijakan impor bawang putih yang selama ini memakai sistem kuota lebih baik dibanding sistem kenaikan tarif bea masuk. Sistem tarif bea masuk ini cocok digunakan untuk impor kedelai. Imbasnya, harga kedelai lokal kini sudah semakin bersaing.
Saat ini pemerintah masih mempertimbangkan penggunaan sistem menaikkan tarif bea masuk dan sistem kuota untuk impor produk komoditas. Hal ini untuk mengantisipasi stabilitas harga produk hortikultura di pasar dan untuk melindungi harga produk komoditas lokal.
"Tapi kami masih menerapkan satu sistem untuk satu komoditas. Untuk kombinasi, kami belum mempelajarinya," tambahnya.
Sekitar 95 persen kebutuhan bawang putih lokal dipenuhi dari impor. Sedangkan sisanya dipenuhi dari dalam negeri.
Sumber: Erlangga Djumena
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar